20 Karya Lego Batik Dipamerkan di Living World
Page 1 of 1
20 Karya Lego Batik Dipamerkan di Living World
SERPONG - Apa jadinya ya, jika batik yang merupakan benda dua dimensi diterjemahkan dalam bentuk tiga dimensi...?
Mahasiswa Jurusan Komunikasi Desain Visual dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Bina Nusantara dan Universitas Indraprastra PGRI (Unindra) berhasil menjawab tantangan tersebut.
Anak-anak kreatif ini sukses menginterpretasikan batik dalam dimensi yang berbeda dengan menggunakan Bricks Lego.
Motif batik dengan menggunakan Bricks Lego ini dihadirkan dalam bentuk beragam, seperti mesin jahit, perahu pinishi, lampion, gamelan dan masih banyak lagi. Setidaknya ada 20 Lego Batik hasil karya mahasiswa yang dipamerkan dalam Lego Batik Art di West Atrium Living World.
Tantangan menginterpretasikan batik menggunakan batik menggunakan bricks lego ini tidaklah mudah. Terlebih, Bricks Lego yang boleh digunakan hanya dua warna yaitu merah dan putih. "Kesulitannya saat kita mengkombinasikan warna dan memunculkan motif batik. Apalagi, Bricks Lego yang digunakan dibatasi merah dan putih," kata Gondho M Aryodhia, salah satu pembuat Lego Batik.
Gondho bersama dua rekannya, sukses menginterpretasikan batik dalam susunan Bricks Lego berbentuk mesin jahit indonesia. Sementara itu, A & P Executive Lego Indonesian Yayuk Budhi Arsih menjelaskan, ada 20 kelompok yang ikut serta dan Lego Batik Art kali ini. 13 kelompok dari Unindra, empat dari Binus dan tiga dari UMN. "Kami memberikan waktu kepada mereka sekitar 3 bulan untuk membuat Lego Batik ini," kata Yayuk kepada wartatangerang.com.
Selain dipamerkan, lanjut Yayuk, Lego Batik Art juga dilombakan, dengan pemenang dari masing-masing universitas. Dari UMN terpilih lego batik bertema mesin jahit indonesia sebagai pemenang, gamelan bali/slenthem dari Unindra dan Estetika Phinisi Indonesia dari Universitas Binus.
Penilaian dilakukan oleh dewan juri, dengan pertimbangan tak hanya bentuk tapi juga aspek kultural dari setiap karya yang dihadirkan. " Intinya kami memiliki misi mengangkat budaya bangsa dengan kemasan yang berbeda, sekaligus melatih kreativitas generasi muda bangsa terutama mahasiswa melalui karya lego batik ini," imbuh Yayuk.
Ke-20 hasil karya Lego Batik Indonesia ini akan dipamerkan mulai 5 - 30 Oktober di west atrium Living World. Selain bisa menyaksikan karya funtastis mahasiswa, pengunjung juga bisa ikut bermain lego secara free di Lego Play Area.
Sementara di akhir pekan, pengunjung bisa melatih kreativitasnya bermain lego dalam Lego Single Building Competition, untuk anak usia 6-12 tahun, serta Lego Parent and Child Build Competition, untuk ayah ibu dan anak usia 3-6 tahun. (002/warta)
sumber
fahri_azzam- Sekolah Dasar
- Jumlah posting : 136
Lokasi : Tangerang Hotz City
Joint Date : 2008-07-17
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum